Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

ditulis oleh

Bank konvensional beroperasi dengan sistem bunga, sementara bank syariah beroperasi berdasarkan hukum Islam yang melarang riba.

Waktu baca ±5 menit

perbedaan bank konvensional dan bank syariah

Di Indonesia, pilihan perbankan terbagi menjadi dua: konvensional dan syariah. Kedua jenis bank ini memiliki tujuan yang sama dalam menyediakan layanan keuangan. Namun, bank konvensional dan bank syariah memiliki perbedaan mendasar. Perbedaan ini terlihat dalam aspek operasional, prinsip, dan produknya.

Pengertian Bank Konvensional dan Bank Syariah

Menurut OJK, Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional. Berdasarkan jenisnya, bank ini terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

Sedangkan dalam Undang-undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah. Artinya, semua transaksi bank syariah harus sesuai dengan hukum Islam. Ini terutama dalam hal larangan riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maisir (judi).

Ciri-ciri utama dari Bank Konvensional dan Bank Syariah

Perbankan syariah semakin populer di Indonesia, namun banyak yang belum paham betul perbedaannya dengan bank konvensional. Untuk itu, mari kita telaah lebih lanjut mengenai ciri-ciri khas dari masing-masing sistem perbankan ini.

Ciri-ciri Bank Konvensional

  • Sistem bunga, bank konvensional menggunakan sistem bunga sebagai dasar dalam transaksi keuangan, baik untuk pinjaman maupun simpanan. Bunga merupakan imbalan yang berasal dari penggunaan dana nasabah yang menyimpan uang di bank.
  • Orientasi profit, jenis bank ini memiliki tanggung jawab untuk mengelola dana masyarakat secara efektif dan efisien. Mereka harus tetap memperhatikan aspek profitabilitas.
  • Perjanjian hukum, setiap transaksi didasarkan pada perjanjian hukum yang berlaku umum dan diatur oleh peraturan perbankan.
  • Produk dan jasa, seperti tabungan, deposito, pinjaman, kartu kredit, dan produk investasi lainnya.

Ciri-ciri Bank Syariah

  • Sistem bagi hasil, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga, tapi sistem bagi hasil. Bank dan nasabah akan memperoleh keuntungan dari usaha bank sesuai dengan kesepakatan awal.
  • Transparansi, semua transaksi di bank syariah harus jelas dan terbuka. Tidak ada unsur penipuan atau ke tidak jelasan dalam setiap transaksi.
  • Tujuan sosial, selain mencari keuntungan, bank syariah juga memiliki tujuan sosial, seperti membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan ekonomi umat.

Produk Perbankan Konvensional dan Syariah

Secara umum, baik perbankan konvensional maupun syariah menawarkan beragam produk layanan keuangan. Namun, terdapat perbedaan mendasar dalam prinsip dan mekanisme transaksi. Mari kita lihat perbedaan produknya ada apa saja :

ProdukBank KonvensionalBank Syariah
SimpananTabungan, deposito, giroTabungan syariah (Tabungan mudharabah, tabungan investasi, deposito mudharabah), Giro syariah, deposito syariah
PembiayaanKredit pinjaman, kredit konsumtif, kredit investasiPembiayaan syariah (Murabahah (jual beli), musyarakah (kerja sama), mudharabah (bagi hasil), ijarah (sewa))
KartuKartu debit dan kartu kreditKartu debit, kartu kredit berbasis syariah (bagi hasil)
AsuransiAsuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraanAsuransi syariah (takaful)
InvestasiReksa dana, saham, obligasiReksa dana syariah, sukuk
Produk perbankan Konvensional dan Syariah, Sumber : https://klc2.kemenkeu.go.id/ dan Mega Syariah

Kelebihan dan kekurangan

Bank konvensional dan bank syariah menawarkan beragam layanan perbankan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Nasabah mempertimbangkan perbedaan tersebut secara serius saat memilih institusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang dianut. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini adalah perbandingan kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis bank tersebut :

Kelebihan Bank Konvensional

  • Jaringan luas : Umumnya memiliki jaringan cabang yang lebih luas, sehingga memudahkan akses nasabah.
  • Produk beragam : Menyediakan berbagai produk perbankan yang lengkap, mulai dari simpanan hingga investasi.
  • Teknologi canggih : Banyak bank konvensional yang telah mengadopsi teknologi terbaru, seperti mobile banking dan internet banking.
  • Regulasi jelas : Terdapat regulasi yang jelas dan terstruktur, sehingga memberikan kepastian hukum bagi nasabah.

Kekurangan Bank Konvensional

  • Suku bunga : Penerapan suku bunga dapat menjadi beban bagi nasabah, terutama saat suku bunga sedang tinggi.
  • Transaksi yang tidak sesuai syariah: Beberapa transaksi perbankan konvensional mungkin tidak sesuai dengan prinsip syariah. Contohnya adalah transaksi yang mengandung unsur riba atau gharar.
  • Fokus pada profit : Orientasi utama bank konvensional adalah profit, sehingga terkadang mengabaikan aspek sosial.

Kelebihan Bank Syariah

  • Sesuai prinsip syariah : Semua transaksi dan produk perbankan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
  • Bagi hasil : Penerapan sistem bagi hasil membuat nasabah ikut merasakan keuntungan bank. Hal ini membuat hubungan antara bank dan nasabah menjadi lebih seimbang.
  • Fokus pada sosial : Bank syariah memiliki komitmen untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
  • Transparansi : Informasi mengenai pengelolaan dana dan investasi lebih transparan.

Kekurangan Bank Syariah

  • Jaringan terbatas : Umumnya memiliki jaringan cabang yang lebih terbatas, tidak sebanyak bank konvensional.
  • Produk terbatas : Pilihan produk perbankan belum selengkap bank konvensional.
  • Teknologi belum optimal : Teknologi pada bank syariah masih terus berkembang, namun belum semua bank syariah memiliki fitur yang lengkap.
  • Regulasi masih berkembang : Regulasi perbankan syariah masih terus disempurnakan, sehingga terkadang masih terdapat ketidakjelasan dalam beberapa hal. Contohnya : obligasi (sukuk). Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh produk obligasi dan sukuk di perbankan syariah. Ketaatan prinsip syariah belum sepenuhnya terpenuhi. Produk ini juga lebih kompleks dibandingkan dengan produk konvensional. Selain itu, terdapat ketidakpastian pajak.

Bank Konvensional dan Bank Syariah cocok untuk calon nasabah seperti apa?

Bank konvensional umumnya cocok untuk nasabah yang mengutamakan kemudahan, kelengkapan layanan, dan kecepatan transaksi.

Sedangkan bank syariah cocok untuk Anda yang memprioritaskan nilai-nilai keagamaan, transparansi, dan ingin berinvestasi dengan prinsip bagi hasil.

Kesimpulan

Bank konvensional dan bank syariah memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip operasional dan layanan yang mereka tawarkan. Bank konvensional berfokus pada keuntungan finansial melalui bunga, sedangkan bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip syariah yang melarang riba (bunga). Dalam bank syariah, transaksi harus sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan keuntungan berasal dari bagi hasil.

Bank konvensional menawarkan produk yang lebih beragam. Namun, bank syariah memberikan alternatif yang lebih sesuai bagi nasabah yang memprioritaskan nilai-nilai agama.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *