Tips Aman Mengambil Pinjaman Dana Darurat

ditulis oleh

Agar aman dalam mengambil pinjaman, disarankan untuk membaca syarat dan ketentuan dengan teliti, tidak menggunakan pinjaman untuk tujuan konsumtif, dan memastikan lembaga pinjaman terdaftar di OJK. Jika memungkinkan, coba alternatif lain seperti menjual aset atau meminjam dari keluarga sebelum mengambil pinjaman.

Waktu baca ±5 menit

Secara umum pengertian dana darurat adalah simpanan uang yang disisihkan secara khusus untuk menghadapi situasi yang tidak terduga. Sumbernya bisa berasal dari gaji, bonus tahunan, penjualan aset, atau keuntungan dari usaha.

Ada saat-saat ketika dana darurat yang sudah disiapkan tidak mencukupi, sehingga diperlukan pinjaman. Namun, sebelum melakukan pinjaman darurat, perlu memastikan bahwa pinjaman yang dilakukan berasal dari lembaga keuangan yang terdaftar dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penggunaannya dana darurat untuk apa saja?

Ada beberapa alasan umum mengapa orang mengadakan dana darurat, seperti :

  • PHK atau kehilangan pekerjaan.
  • Biaya medis atau obat yang mungkin tidak ditanggung oleh BPJS atau asuransi.
  • Perbaikan rumah yang rusak parah akibat bencana alam atau karena human error
  • Kunjungan dadakan ke kerabat jauh yang sedang sakit atau meninggal.
  • Sebagai tambahan modal atau inventaris perusahaan, bagi yang memiliki usaha.

Kapan sebaiknya mengambil pinjaman dana darurat?

Pinjaman dana darurat sebaiknya hanya diambil ketika dana darurat yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

Contohnya, seperti yang dialami oleh bisnis suami saya, yang membutuhkan pinjaman dana darurat untuk membeli sebuah mobil bak guna mendukung operasional bisnis. Sebelumnya, kami harus menyewa mobil untuk mengirimkan produk kepada klien, namun karena biaya sewa yang terus meningkat dan adanya beberapa kendala, kami memutuskan untuk membeli mobil sendiri.

Meskipun dana darurat yang dimiliki tidak mencukupi, pembelian mobil ini tetap harus dilakukan demi kelancaran operasional bisnis. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengambil pinjaman bank dengan jaminan.

Berdasarkan pengalaman tersebut, inilah salah satu contoh kebutuhan darurat yang memerlukan tambahan biaya agar bisnis dapat terus berjalan dengan baik.

Apa yang harus dilakukan sebelum mengambil pinjaman darurat?

Sebelum mengambil pinjaman dana darurat, berikut beberapa saran yang perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya berasal dari pengalaman pribadi saya dan suami saat mengambil pinjaman darurat untuk keperluan usaha.

  1. Masuk ke situs web OJK untuk mendapatkan informasi tentang lembaga yang sudah terdaftar di OJK dan memiliki reputasi baik.
  2. Pastikan tempat pinjaman ini memiliki reputasi yang baik, cari ulasan online dan ulasan dari orang yang pernah melakukan pinjaman untuk memastikan bahwa penyedia pinjaman memiliki reputasi yang baik.
  3. Lakukan perbandingan antara pinjaman ke bank, lembaga keuangan non-bank, atau platform pinjaman online.
  4. Lakukan perbandingan suku bunga, jangka waktu pinjaman, besaran denda, dan biaya tambahan yang dikenakan.
  5. Membaca dengan teliti syarat dan ketentuan yang berlaku untuk menghindari penolakan pinjaman.
  6. Pahami risiko alias kemungkinan yang akan terjadi saat mengambil pinjaman darurat di lembaga tertentu.

Saran terakhir adalah, ambil jumlah pinjaman sesuai dengan jumlah yang benar-benar dibutuhkan untuk menghindari kredit macet.

Risiko pinjaman dana darurat

Apabila tidak dipertimbangkan dengan bijak, saat mengambil pinjaman dana darurat dapat berisiko menyebabkan masalah keuangan yang lebih parah daripada membantu menyelesaikan masalah keuangan. Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah :

  • Terlilit hutang. Jika tidak tepat dalam mengelola angsuran pinjaman, Anda bisa terjebak dengan lingkaran hutang dengan melakukan pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama. Atau sering dikenal dengan istilah “gali lubang tutup lubang
  • Keuangan keluarga atau usaha yang kacau. Kesalahan dalam menentukan besaran angsuran dapat menyebabkan keuangan dapat berantakan dan dapat menyebabkan masalah baru seperti keharmonisan keluarga yang terganggu.
  • Teror debt collector. Jika terlambat membayar hutang, beberapa oknum lembaga peminjaman dana sering kali menggunakan debt collector dengan cara-cara tidak etis. Seperti meneror keluarga dan teman peminjam, demi menagih utang yang macet. Tindakan debt collector yang meneror keluarga dan teman peminjam dapat merusak hubungan sosial akibat penagihan utang yang agresif.
  • Risiko penipuan, waspadalah terhadap penawaran pinjaman online palsu yang menjanjikan pencairan cepat namun membebankan bunga tinggi dan syarat yang tidak transparan.

Tips aman melakukan pinjaman dana darurat

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat mengambil pinjaman darurat, maka Anda perlu merencanakan beberapa hal dengan matang dan lebih bijak. Ada beberapa tips agar aman dalam melakukan pinjaman:

  • Sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman Anda bisa mencoba alternatif lain dengan menjual aset, meminjam ke teman atau keluarga
  • Baca syarat dan ketentuan pinjaman dengan teliti dan seksama sebelum membubuhi tanda tangan untuk menghindari hal atau pasal yang mungkin merugikan Anda
  • Mencari sumber pendapatan tambahan lain
  • Selalu membayar angsuran tepat waktu untuk menghindari teror dari debt collector dan denda yang lebih besar. Buat anggaran untuk membayar angsuran setiap bulan
  • Jangan menggunakan pinjaman untuk tujuan konsumtif, seperti biaya berlibur
  • Buat simulasi perhitungan pembayaran cicilan, pastikan Anda sudah merencanakan pembayaran cicilan pinjaman dengan tepat
  • Untuk menghindari penipuan, pastikan lembaga pinjaman tersebut terdaftar di OJK.

Contoh lembaga pinjaman dan jasa pinjaman yang terdaftar di OJK:

  • Bank. Pinjaman KTA (Kredit Tanpa Agunan) atau kredit tanpa jaminan, Kartu kredit, Kredit pemilikan rumah, Kredit kendaraan bermotor, Kredit usaha, Pembiayaan perumahan melalui perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, Jasa gadai
  • Lembaga pembiayaan. Lembaga penyedia dana atau barang modal yang dibutuhkan oleh individu atau perusahaan untuk operasional perusahaannya. Bedanya dengan bank adalah lembaga pembiayaan tidak secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Contoh lembaga pembiayaan adalah perusahaan leading dan perusahaan Multifinance.
  • Perusahaan Fintech Lending. Sebelum menjatuhkan pilihan, baiknya Anda memeriksa daftar perusahaan yang berizin agar tidak mengalami penipuan.

Kesimpulan

Meminjam dana darurat memang bisa menjadi solusi dalam situasi mendesak, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan perencanaan yang matang. Usahakan untuk selalu memiliki dana darurat yang cukup sehingga Anda tidak perlu lagi bergantung pada pinjaman atau berkonsultasi dengan ahli keuangan untuk mendapatkan masukan yang sesuai dengan situasi yang sedang Anda alami saat ini.

Untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, lakukan upaya awal dengan menjual aset atau menggadaikan barang berharga untuk memastikan pinjaman yang akan Anda lakukan tidak akan membebani keuangan Anda di masa depan. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, Anda dapat meminta saran dari kerabat, teman, dan ulasan online. Anda juga dapat bertanya jika ada hal yang belum Anda ketahui.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *