Sangat penting untuk memahami bagaimana cara menghitung dana darurat. Pasalnya, dana darurat tersebut akan sangat membantu Anda dalam menghadapi berbagai keadaan yang tidak terduga di masa depan.
Berdasarkan survey data Bankrate, sebanyak 56% orang Amerika menjelaskan bahwa mereka memiliki tabungan atau dana darurat untuk durasi kurang dari 3 bulan. Namun, ada 9% mengatakan mereka tidak punya dana darurat sama sekali.
Kondisi yang berbeda bisa Anda lihat di Indonesia yang terlihat memiliki kesadaran tentang manajemen keuangan yang lebih baik. Hal ini bisa Anda lihat dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh OJK.
Dalam laporan tersebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa hasil SNLIK tahun 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di 65,43%. Indeks tersebut lebih lebih tinggi dari hasil SNLIK 2022 yaitu 49,68%.
Memang data ini tidak serta merta menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki dana darurat yang cukup. Akan tetapi, bisa menjadi indikator bahwa sudah mulai banyak masyarakat yang bijak dalam mengatur keuangan mereka.
Disclaimer
Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan hanya untuk tujuan edukasi. Setiap individu memiliki situasi keuangan yang unik, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan keuangan.
Cara menghitung dana darurat
Sebelumnya, perlu Anda pahami juga bahwa perhitungan dana darurat ideal akan terpengaruh oleh beberapa faktor. Mulai dari gaya hidup, hutang, jumlah tanggungan, dan marital status (status perkawinan).
Inilah langkah untuk menghitung dana darurat tersebut:
1. Data dan jumlahkan pengeluaran setiap bulan
Pertama, coba hitung dulu berapa pengeluaran Anda per bulannya. Caranya dengan melihat catatan laporan keuangan bulanan atau transaksi pembayaran jika Anda tidak memiliki laporan.
Mulai dari biaya untuk tagihan rumah tangga (air, listrik, asuransi), transportasi, makan, dan lain sebagainya. Setelah mendapatkan datanya, maka jumlahkan seluruh pengeluaran tersebut.
2. Pertimbangkan tanggung jawab keuangan dan risiko masa depan
Setelah itu, pertimbangkan juga tanggung jawab keuangan yang Anda miliki. Misalnya kewajiban untuk membayar hutang, cicilan, atau memberikan alokasi pendapatan ke keluarga setiap bulannya.
Kemudian pertimbangkan juga berbagai faktor risiko masa depan yang bisa berpengaruh besar pada keuangan. Misalnya, hilangnya pekerjaan, sakit, atau faktor lainnya dan jumlahkan seluruhnya.
Jika sudah selesai menghitung pengeluaran tersebut, barulah Anda bisa masuk ke perhitungan dana darurat.
Catatan
Perlu diingat bahwa nilai uang tidak selalu tetap. Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa terus meningkat. Oleh karena itu, dana darurat yang kita hitung hari ini mungkin tidak cukup di masa depan. Untuk mengantisipasi hal ini, penting untuk menyesuaikan jumlah dana darurat secara berkala.
Rumus dana darurat
Agar lebih akurat, cara menghitung dana darurat bisa Anda lakukan dengan menggunakan rumus. Nantinya, rumus ini juga akan terbagi berdasarkan marital status atau status perkawinan yang Anda miliki, seperti:
Catatan
Bayangkan ini seperti ukuran sepatu. Rumus ini memberikan ukuran standar, tetapi setiap kaki memiliki ukuran yang sedikit berbeda. Begitu pula dengan kebutuhan dana darurat. Anda mungkin perlu menyesuaikan jumlahnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan spesifik Anda.
1. Rumus dana darurat untuk single atau lajang
Dana Darurat = 3 x (total pengeluaran per bulan)
Rumus 3x total pengeluaran per bulan adalah perkiraan umum. Beberapa ahli menyarankan rentang 3 hingga 6 bulan pengeluaran sebagai dana darurat.
Namun, jika Anda wiraswasta dengan pendapatan yang tidak stabil, atau jika Anda sedang merencanakan kebutuhan besar seperti pindah rumah atau menikah, Anda mungkin perlu menabung lebih banyak dari yang disarankan oleh rumus ini.
Contoh perhitungannya:
Anda memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp5.000.000. Pengeluaran tersebut sudah termasuk total kewajiban keuangan termasuk memberikan kepada keluarga dan cicilan lainnya.
Dengan data tersebut, maka dana darurat yang sebaiknya Anda miliki adalah sebesar:
Dana Darurat = 3 x Rp5.000.000 = Rp15.000.000
2. Rumus dana darurat setelah menikah tapi belum punya anak
Dana Darurat = 6 x (total pengeluaran per bulan)
Kemudian jika sudah menikah tapi belum punya anak, maka Anda harus mengalikan pengeluaran bulanan sebanyak 6 kali. Tujuannya agar Anda bisa turut melindungi kebutuhan istri selama 6 bulan ketika ada situasi darurat seperti kehilangan kerja.
Melansir dari laman BCA, perhitungan minimal 6 bulan disarankan bagi pasangan untuk mengatasi kesulitan finansial.
Contoh perhitungannya:
Keluarga kecil Anda memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp7.000.000. Pengeluaran tersebut sudah termasuk total kewajiban keuangan. Dengan data tersebut, maka dana darurat yang sebaiknya Anda miliki adalah sebesar:
Dana Darurat = 6 x Rp7.000.000 = Rp42.000.000
3. Rumus dana darurat untuk pasangan dengan 1 anak
Dana Darurat = 9 x (total pengeluaran per bulan)
Saat sudah memiliki anak, maka jumlah dana darurat yang harus Anda persiapkan menjadi lebih besar lagi.
Melansir dari laman Bank Mas, setidaknya dana darurat yang harus Anda siapkan harus sebanyak 9 kali pengeluaran setiap bulannya. Karena tanggungan Anda bukan hanya diri sendiri dan istri saja, melainkan juga anak.
Contoh perhitungannya:
Keluarga Anda memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp9.000.000. Pengeluaran tersebut sudah termasuk pengeluaran untuk anak seperti sekolah, makan, dan sebagainya.
Sebagai catatan, nominal pengeluaran ini kami ambil dari perhitungan di laman Bibit untuk keluarga dengan satu orang anak, dan kami bulatkan ke 9 juta.
Dengan data tersebut, maka dana darurat yang sebaiknya Anda miliki adalah sebesar:
Dana Darurat = 9 x Rp9.000.000 = Rp81.000.000
4. Rumus dana darurat untuk pasangan dengan 2 anak
Dana Darurat = 15 x (total pengeluaran per bulan)
Dengan prinsip yang sama, dana darurat untuk pasangan 2 anak akan memiliki jumlah yang lebih besar lagi. Hal ini melansir dari laman BTN yang merekomendasikan dana darurat setidaknya 12 kali pengeluaran.
Ini didasarkan karena ada 2 anak yang harus tetap Anda penuhi kebutuhannya, tidak peduli situasi sulit yang sedang Anda hadapi.
Contoh perhitungannya:
Keluarga Anda dengan 2 anak memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp16.000.000. Pengeluaran tersebut sudah termasuk pengeluaran untuk anak-anak seperti sekolah, tanggungan keuangan lain, dan sebagainya.
Sebagai catatan, nominal pengeluaran ini kami ambil dari perhitungan pengeluaran keuangan di laman BCA untuk keluarga dengan dua anak.
Dengan data tersebut, maka dana darurat yang sebaiknya Anda miliki adalah sebesar:
Dana Darurat = 12 x Rp16.000.000 = Rp192.000.000
Berdasarkan rumus-rumus tersebut, berikut adalah tabel dana darurat yang bisa Anda jadikan acuan:
Marital Status | Pengeluaran Per Bulan | Dana Darurat |
---|---|---|
Single | Rp5.000.000 | Rp15.000.000 (3x) |
Menikah namun belum punya anak | Rp7.000.000 | Rp42.000.000 (6x) |
Menikah & memiliki 1 anak | Rp9.000.000 | Rp81.000.000 (9x) |
Menikah & memiliki 2 anak | Rp16.000.000 | Rp192.000.000 (12x) |
Nah, sekarang Anda sudah tahu kan bagaimana cara menghitung dana darurat itu? Mengingat peranannya yang begitu besar, maka jangan sampai Anda tidak memiliki persiapan finansial sama sekali ya.
FAQ
Apa itu dana darurat?
Dana darurat adalah dana yang sudah Anda siapkan untuk kebutuhan tidak terduga (darurat) di masa depan. Seperti kebutuhan medis yang tiba-tiba, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya.
Kenapa saya membutuhkan dana darurat?
Karena dengan dana darurat, Anda bisa bertahan ketika melewati kondisi krisis di masa depan tanpa harus bergantung pada hutang yang bisa merugikan di kemudian hari.
Di mana saya harus meletakkan dana darurat saya?
Sebaiknya, simpan dana darurat Anda di tabungan dengan bunga yang tinggi dan akses yang mudah. Dengan begitu, Anda bisa menariknya kapan saja ketika membutuhkan.
Baca juga Dana Darurat Sebaiknya Disimpan Dalam 5 Bentuk Ini
Kesimpulan
Sahabat Hemat, dana darurat adalah tabungan yang sangat penting dimiliki baik itu individu yang sudah atau belum menikah. Setiap orang memiliki kebutuhan dana darurat yang berbeda-beda.
Misalnya untuk seseorang yang masih single, maka perlu menyiapkan dana darurat 3 kali lipat dari pengeluarannya per bulan. Sedangkan untuk orang yang sudah menikah perlu menyiapkan dana darurat 6-12 kali lipat dari pengeluaran.
Oleh karena itu, Anda bisa sisihkan pemasukan Anda setiap bulan untuk mencapai dana darurat yang ideal sesuai dengan kebutuhan Anda. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin menyiapkan finansial terbaik di masa depan!
Leave a Reply