Cara Kerja Kredit Revolving dan Kapan Menggunakannya

ditulis oleh

Kredit Revolving adalah salah satu layanan kredit yang bisa Anda pertimbangkan sebagai solusi kendala finansial.

Waktu baca ±4 menit

Pernahkah kamu membutuhkan dana dalam waktu singkat, seperti untuk modal usaha atau perbaikan mendadak? Salah satu solusi yang fleksibel adalah kredit revolving. Berbeda dengan pinjaman tradisional, kredit revolving adalah jenis kredit yang memungkinkan kamu untuk meminjam, melunasi, dan meminjam kembali tanpa proses pengajuan baru. Fasilitas ini sangat membantu bagi individu atau pelaku usaha yang membutuhkan akses dana berulang dan fleksibel. Artikel ini akan mengupas cara kerja kredit revolving serta tips mengelolanya.

Baca juga : Perbandingan Leasing dan Kredit untuk Beli Mobil

Apa itu Kredit Revolving?

Dilansir dari Investopedia, kredit revolving adalah jenis pinjaman yang fleksibel dan bisa digunakan berkali-kali tanpa perlu mengajukan pinjaman baru. Misalnya, kamu diberikan “saldo pinjaman” sebesar Rp50 juta yang bisa digunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Jika kamu memakai Rp20 juta untuk renovasi dapur, saldo yang tersisa adalah Rp30 juta. Ketika kamu mencicil Rp10 juta, saldo pinjaman akan bertambah lagi menjadi Rp40 juta dan bisa dipakai lagi untuk keperluan lainnya.

Contoh kredit revolving adalah kartu kredit, yang memungkinkan peminjam menggunakan dana hingga limit tertentu, melunasi sebagian atau seluruh saldo, dan kembali menggunakan dana tersebut. Contoh lain dari kredit revolving yaitu kredit modal usaha. Kredit ini biasanya digunakan untuk kebutuhan seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, atau menutup biaya operasional. Fleksibilitas dan kemudahan akses seperti ini memang menjadi daya tarik utama kredit revolving. Namun, di balik kelebihannya, ada risiko yang perlu dipahami. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara kerja kredit revolving secara mendalam sebelum memanfaatkannya.

Cara Kerja

Cara kerja kredit revolving adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian Limit Kredit

Lembaga keuangan memberikan batas kredit tertentu, misalnya Rp50 juta.

  1. Penggunaan Dana

Pengguna dapat menarik dana sesuai kebutuhan, misalnya Rp20 juta, sehingga sisa limitnya menjadi Rp30 juta.

  1. Pelunasan dan Pemulihan Limit

Setelah pengguna melunasi Rp10 juta, limit kredit yang tersedia kembali naik menjadi Rp40 juta.

Siklus ini terus berulang selama pengguna memenuhi kewajiban pembayaran, biasanya dilakukan setiap bulan. Tidak seperti pinjaman konvensional, kredit revolving tidak memiliki tenor tetap. Namun, fasilitas ini dapat berakhir jika pengguna menutup akun secara sukarela atau jika pemberi kredit mencabut fasilitas karena pelanggaran syarat, seperti keterlambatan pembayaran.

Keunggulan

Kredit revolving menawarkan fleksibilitas karena pengguna hanya membayar bunga pada dana yang digunakan dan dapat menarik kembali dana setelah melunasi sebagian atau penuh. Fasilitas ini ideal untuk kebutuhan dinamis, seperti menutup kekurangan kas sementara atau membiayai pengeluaran rutin. Namun, bunga yang lebih tinggi dibandingkan pinjaman dengan tenor tetap membuat perencanaan penggunaannya sangat penting agar tidak menambah beban finansial.

Kapan Kredit Revolving Sebaiknya Digunakan?

Kredit revolving cocok untuk kebutuhan modal usaha jangka pendek, seperti pembelian bahan baku atau pembayaran operasional, serta keperluan mendesak seperti perbaikan properti atau pengeluaran medis. Fasilitas ini juga membantu menyeimbangkan arus kas, terutama bagi pelaku usaha yang menunggu pembayaran dari pelanggan. Namun, kredit ini kurang cocok untuk pengeluaran konsumtif yang tidak mendesak, seperti pembelian barang mewah atau liburan, karena bunga yang tinggi bisa menjadi beban finansial.

Risiko Menggunakan Kredit Revolving

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, ada risiko yang perlu dipahami:

  1. Bunga Tinggi

Jika saldo tidak segera dilunasi, akumulasi bunga dapat menjadi beban signifikan.

  1. Kecenderungan Utang yang Berulang

Karena dana dapat terus diakses, pengguna berisiko terjebak dalam siklus utang yang sulit dikendalikan.

  1. Biaya Tambahan

Selain bunga, beberapa lembaga keuangan juga mengenakan biaya administrasi atau penalti jika pembayaran terlambat.

Oleh karena itu, penting untuk memahami syarat dan ketentuan dari pemberi kredit serta memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik.

Tips Mengelola Kredit Revolving

  • Rencanakan Penggunaan dengan Matang
    Gunakan fasilitas ini hanya untuk kebutuhan penting atau produktif, bukan untuk kebutuhan konsumtif. Idealnya, gunakan di bawah 30% dari limit kredit yang tersedia. Misalnya, jika limit Rp50 juta, gunakan maksimal Rp15 juta untuk menjaga ruang kredit dan beban pembayaran tetap ringan.
  • Lakukan Pembayaran Tepat Waktu
    Pastikan membayar sebelum jatuh tempo untuk menghindari bunga yang tidak perlu atau penalti keterlambatan. Ini juga membantu menjaga riwayat kredit yang baik.
  • Pantau Saldo dan Limit
    Selalu periksa saldo secara rutin untuk memastikan bahwa penggunaannya tidak melebihi kemampuan membayar. Hal ini penting untuk menghindari risiko gagal bayar atau utang yang menumpuk.
  • Pilih Penyedia Kredit Terpercaya
    Pilih lembaga yang memiliki reputasi baik, seperti bank nasional (Mandiri, BRI, BCA), lembaga pembiayaan (Adira Finance, BCA Finance), fintech berlisensi OJK (Kredivo, Akulaku), atau koperasi simpan pinjam terpercaya.

Dengan langkah-langkah ini, kredit revolving dapat dikelola secara bijak untuk memenuhi kebutuhan tanpa menjadi beban.

Kredit revolving bisa menjadi solusi keuangan yang fleksibel untuk kebutuhan mendesak, seperti pembelian barang penting, pembayaran tagihan darurat, atau menutup kekurangan arus kas sementara. Namun, fleksibilitas ini juga membawa risiko, seperti bunga tinggi dan potensi utang yang sulit dikelola.

Untuk memanfaatkannya secara bijak, gunakan fasilitas ini hanya dalam kondisi yang benar-benar penting, bayarkan saldo secara penuh atau minimal tepat waktu untuk menghindari bunga yang menumpuk, dan pastikan limit kreditmu tidak melebihi kemampuan finansial. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang disiplin, kredit revolving dapat menjadi alat keuangan yang bermanfaat tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *