Salah satu pondasi penting dalam perencanaan keuangan adalah dana darurat. Dana darurat bisa menjadi solusi ketika terjadi kendala finansial di waktu yang tak terduga. Misalnya saat membutuhkan dana berlebih untuk renovasi rumah, biaya pengobatan, perbaikan kendaraan dan masih banyak lagi. Karena hanya dapat digunakan saat keperluan yang genting, dana darurat perlu dipisah dengan tabungan yang lain dan disimpan di tempat yang aman. Tujuannya adalah supaya dana darurat tidak terpakai untuk hal-hal yang tidak terlalu urgent. Berikut ini beberapa tempat yang aman untuk menyimpan dana darurat.
1. Rekening Tabungan untuk dana darurat
Menabung di Bank memang lebih aman daripada menabung sendiri di rumah yang rawan hilang.
Menyimpan dana darurat di rekening tabungan akan lebih mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Namun, pastikan bahwa rekening dana darurat sebaiknya tidak tergabung dengan tabungan lain. Anda bisa membuka tabungan dan rekening khusus dana darurat sehingga jika suatu saat butuh, bisa gunakan simpanan ini.
Mengingat mudahnya mencairkan dana di rekening tabungan, perlu rasa tanggung jawab agar tidak boros. Sehingga dana yang tersimpan hanya untuk keperluan yang mendesak saja.
2. Emas Fisik bisa menjadi dana darurat
Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang menjanjikan. Nilai jualnya yang stabil bahkan terus bertambah setiap tahunnya. Menyimpan dana dalam bentuk emas bisa menjadi simpanan dana darurat dengan minim resiko.
3. Deposito berjangka
Deposito merupakan salah satu produk keuangan di Bank. Anda bisa menyetorkan sejumlah dana untuk disimpan sebagai bentuk investasi. Setelah jangka waktu alias tenornya selesai, baru bisa dicairkan. Menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito bisa mencegah sifat konsumtif alias sifat boros. Sehingga dana yang tersimpan lebih aman karena tidak mudah cair sebelum masa jatuh tempo.
4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan salah satu jenis investasi dengan resiko yang rendah. Anda bisa menyimpan dana darurat Anda, kemudian manager investasi akan mengalokasikan dana tersebut ke tempat yang aman sesuai profil resiko. Misalnya dana tersebut bisa berbentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga pasar uang (SBPU), dan sertifikat deposito.
Produk keuangan ini, terbilang sebagai investasi jangka pendek namun berpotensi menghasilkan lebih banyak. Selain itu, reksadana pasar uang bisa cepat dicairkan. Namun, pastikan Anda memilih lembaga resmi dan terpercaya. Pelajari lebih dalam tentang reksadana jika Anda masih pemula dalam berinvestasi.
5. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah jenis investasi di bawah naungan pemerintah. Sederhananya, Anda menyimpan dana investasi kepada pemerintah kemudian dana tersebut akan kembali secara utuh setelah jatuh tempo. Anda juga berkesempatan mendapatkan beberapa keuntungan dari dana yang tersimpan. Hasil yang didapatkan juga relatif lebih stabil, namun tidak sebanyak hasil dari investasi saham. Dana yang tersimpan dapat cair sebelum jatuh tempo dengan menjualnya di pasar sekunder.
Kesimpulan
Pentingnya menyimpan dana darurat, agar ketika butuh dana yang mendesak kita tidak perlu mencari dana dari ‘pintu’ yang lain. Sehingga tidak perlu mengeluarkan dana berlebih dari tabungan utama, bahkan mencegah dari kebiasaan berhutang.
Jika masih pemula Anda dapat menyimpan dana darurat di rekening tabungan dengan akses yang lebih mudah namun bunga yang tidak terlalu tinggi. Jika sudah punya tabungan khusus, dana darurat bisa Anda alokasikan dalam bentuk emas fisik. Emas merupakan bentuk investasi yang stabil dan tahan inflasi.
Jika Anda sudah berpengalaman, dana darurat bisa Anda simpan dalam bentuk investasi seperti Reksadana Pasar Uang dan Obligasi Pemerintah. Di mana reksadana pasar uang menawarkan investasi dengan resiko yang rendah dan likuiditas yang tinggi namun perlu pengetahuan investasi yang mendalam. Sedangkan obligasi pemerintah adalah investasi dana dengan pemerintah. Obligasi bisa jadi investasi yang lebih aman namun bunganya tidak terlalu tinggi.
Tinggalkan Balasan